Tuesday 9 March 2010

Diabetes Center di Jogja International Hospital

Diabetes merupakan penyakit yang cukup menyita perhatian para
pengambil kebijakan di bidang kesehatan sehubungan dengan morbiditas
yang memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun tetapi
tidak seimbang dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
Diabetes itu sendiri , sebagaimana yang disampaikan oleh Prof
Sidhartawan mengutip pernyataan WHO bahwa Indonesia menduduki
peringkat ke 4 penderita diabetes di dunia. Prevalensi diabetes
tiap tahun cenderung meningkat. Penelitian PB Persadia, saat ini
prevalensinya 14,7 persen. Hal ini perlu diwaspadai dan kerjasama
antara pemerintah dan swasta dalam upaya menurunkan angka kesakitan
dan angka kematian akibat Diabetes Mellitus di Indonesia.
Yogyakarta sebagai kota terpilih untuk tempat tinggal kaum lansia
setelah memasuki masa pensiun memiliki konsekuensi meningkatnya
angka kesakitan penyakit degeneratif termasuk Diabetes Mellitus.
Sementara ini belum ada rumah sakit di Yogyakarta yang menyediakan
Diabetes Center sebagai layanan unggulan untuk memenuhi demand di
masyarakat yang setiap tahun mengalami peningkatan. Menurut Menteri
Kesehatan DR.dr. Siti Fadillah Supari,Sp.JP(K) bahwa berdasarkan
data Depkes tahun 2005 jumlah pasien diabetes rawat jalan dan rawat
inap menempati urutan pertama untuk seluruh penyakit endokrin.
Layanan Kesehatan yang mampu memberikan one stop services untuk
penderita Diabetes Mellitus hanya bisa diperoleh di Rumah Sakit yang
memiliki Diabetic Center. Hal inilah yang menjadi latar belakang
Jogja International Hospital membuat JIH Diabetic Center dengan
dukungan empat pilar penatalaksanaan DM yang terdiri atas edukator,
terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi farmasi serta
layanan dokter spesialis konsultan link diabetes seperti
kardiovaskuler, bedah jantung dan pembuluh darah, mata, saraf,
geriatri, ginjal, mata dan spesialis lainnya. Layanan ini diharapkan
bisa menjadi unggulan di masyarakat khususnya kaum diabetisi dan
prediabetisi.
Tujuan jangka pendek pembentukan Diabetes Center di JIH adalah
memberikan layanan yang mampu mengurangi atau menghilangkan keluhan
dan tanda diabetes, rasa nyaman dan tercapainya pengendalian glukosa
darah pasien-pasien diabetes. Di samping itu keberadaan layanan ini
diharapkan dapat deteksi awal masyarakat prediabetik di JIH.
Tujuan jangka panjangnya adalah tercegah dan terhambatnya
progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati
pada pasien-pasien diabetes yang periksa di JIH serta turut
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas DM di Indonesia.
Layanan yang tersedia di JIH Diabetes Center diantaranya adalah
evaluasi medik lengkap mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang bagi pasien yang pertama kali periksa di
Primary Diabetic Care, konsultasi dengan ahli diabetes, gizi,
olahraga dan tindakan rujukan ke link spesialis terkait diabetes
sesuai dengan kondisi masing-masing, misalnya ke Konsultan Jantung
dan Pembuluh Darah, ginjal, saraf, mata, radiologi, bedah vaskuler,
geriatri dan lain-lain. Tersedianya siring pump dan insulin pump
dibawah pengawasan dokter spesialis konsultan diabetes sangat besar
manfaatnya bagi pasien rawat inap yang memerlukan penurunan kadar
gula darah dengan cepat untuk mencegah atau menghambat munculnya
komplikasi dan bagi pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
secepatnya. Tersedia juga ruang perawatan kaki dan komplikasi,
fisioterapi, senam diabetes dan Tai Chi. Diabetic Shop dibuka untuk
memberikan kemudahan bagi kaum prediabetisi dan diabetisi
mendapatkan kebutuhan sehari-harinya terkait dengan penyakitnya
seperti bahan makanan, minuman, perlengkapan sehari-hari seperti pen
insulin, insulin pump, sepatu diabetes, buku-buku terkait diabetes
dan sebagainya.
Persadia (Persatuan Diabetisi Indonesia) Unit juga dibentuk di JIH
sebagai wahana komunikasi dan kreasi bagi kaum diabetisi,
prediabetisi dan masyarakat yang peduli dengan diabetes dengan
fasilitas pendukung berupa ruang pertemuan, perpustakaan dan
sekretariat. Pendaftaran anggota Persadia Unit JIH silakan hubungi
dr. Prabata di JIH.

No comments:

Post a Comment